IDENTIFIKASI RHODAMIN
Metode : Kromatografi kertas
Bahan : Lipstik, Kerupuk, Sempe, Sirup, Cendol, Kolang-kaling
Prinsip : Sampel diasamkan agar zat warna dapat terikat dalam benang wool yang selanjutnya dengan penambahan basa zat warna akan larut kembali untuk kemudian diperiksa secara kromatografi kertas.
Reagensia :
- Eluen
- CH3COOH 0,5 N
- NH4OH (p)
Prosedur :
- Dimasukkan eluen dalam chamber dan dibiarkan hingga permukaannya tenang (jangan digoyang-goyang) .
- Dimasukkan 50 ml sampel ke dalam cawan porselen.
- Ditambah 5 ml CH3COOH 0,5 N.
- Dimasukkan benang wool (panjang ± 2 cm)sampai seluruh permukaan benang tercelup dalam sampel.
- Dipanaskan campuran tersebut hingga kental (jangan sampai kering).
- Diambil benang yang sudah menyerap zat warna tadi dengan pinset.
- Dicuci dengan mencelupkan benang ke dalam aquadest sambil di goyang-goyang.
- Dipindahkan benang ke cawan lain lalu di tambah 5 ml H2SO4 (p).
- Dipanaskan campuran tersebut hingga kental (jangan sampai kering), dibuang benang wool.
- Jika setelah pemanasan terbentuk warna hijau kotor / violet hitam, pemeriksaan dihentikan karena pewarna yang diunakan adalah pewarna alami.
- Jika terbentuk warna yang lain, maka cairan kental tadi ditotolkan pada kertas kromatografi 5 – 10 totol, keringkan.
- Dieluasi sampai eluen mencapai tanda batas, keringkan.
- Diamati warna bercak yang terbentuk dibandingkan dengan baku.
- Diamati fluorecensi di bawah sinar UV 254 nm.
Pengamatan : Positif : Bila terbentuk bercak berwarna pink dan berfluorecein yang sama dan sejajar seperti pada baku rhodamin.
0 comments:
Post a Comment