Monday, 9 March 2015

STANDARDISASI LARUTAN HCl DENGAN LARUTAN STANDARD Natrium tetraborat atau Boraks (Na2B4O7.10H2O) 0,1000 N

  • STANDARDISASI LARUTAN HCl DENGAN LARUTAN STANDARD Natrium tetraborat atau Boraks (Na2B4O7.10H2O) 0,1000 N.
Tujuan :
Menstandardisasi larutan HCl (yang sudah disiapkan) dengan larutan standar Natrium tetraborat atau Boraks 0,1000 N.
Prinsip :
Larutan HCl sebagai larutan asam dapat distandardisasi dengan larutan Boraks yang merupakan garam berbasa dua (BE = ½Mr).
Cara Kerja :
  • Siapkan larutan standar Boraks 0,1000 N dengan cara melarutkan 10,645 gram Boraks dengan aquades di dalam labu ukur 1000 mL.
  • Siapkan larutan HCl 0,1N dengan cara melarutkan 8-9 mL HCl pekat dengan aquades di dalam labu ukur 1000 mL.
  • Dipipet 25,00 mL larutan Boraks dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2 -3tetes indikator metil merah.
  • Titrasi dengan larutan HCl tersebut (yang sudah diisikan ke dalam buret) sampai titik akhir (terjadi perubahan warna).
  • Percobaan diulang 3 kali
  • Hitung normalitas larutan HCl dengan persamaan :
artikel 24
  • STANDARDISASI LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN HCl.
Tujuan :
Menstandardisasi larutan NaOH dengan larutan HCl yang telah distandardisasi.
Prinsip :
Larutan HCl yang telah distandardisasimisalnya dengan Boraks dapat digunakan untuk menstandardisasi larutan NaOH.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Cara Kerja :
  • Siapkan larutan NaOH 0,1 N dengan cara 50 gram NaOH ditambah aquades 50 mL didalam beaker glass, biarkan beberapa lama sampai jernih. Setelah jernih ambil 6,5 mL dan encerkan dengan aquades sampai 1000 ml dalam labu ukur.
  • Ambil 25,00 mL larutan NaOH diatas dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator metil orange.
  • Titrasi dengan larutan HCl yang telah distandarisasi dengan larutan Boraks, sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
  • Percobaan diulang 3 kali
  • Hitung normalitas NaOH dengan persamaan :
artikel 25
  • STANDARDISASI LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN ASAM OKSALAT
Tujuan :
Menstandardisasi larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat.
Prinsip :
Larutan NaOH dapat distandardisasi dengan larutan standar asam oksalat dengan BE = ½ Mr.
NaOH + H2C2O4 ? Na2C2O4 + 2 H2O
Cara kerja :
  • Siapkan larutan NaOH 0,1N dengan cara seperti pada standarisasi NaOH dengan HCl.
  • Siapkan larutan standar asam oksalat 0,1000 N dengan cara melarutkan sekitar 12-13 gram asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dengan aquades sampai 1000 mL dalam labu ukur.
  • Diambil 25,00 mL larutan asam oksalat 0,1000 N dengan pipet volume, tuangkan kedalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalin (pp).
  • Titrasi dengan larutan NaOH yang sudah disiapkan sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
  • Percobaan dilakukan 3 kali
  • Hitung normalitas NaOH dengan persamaan :
artikel 26
  • PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM CUKA MAKAN
Tujuan :
Menentukan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan cara menstandardisasi larutan cuka dengan larutan standar NaOH.
Prinsip :
Asam asetat sebagai larutan berasam satu dapat distandardisasi dengan larutan NaOH (BE asam asetat = Mr asam asetat)
NaOH + HOAc ? NaOAc + H2O
Cara Kerja :
  • Ambil 10,00 mL cuka makan dengan pipet volume, tuangkan ke dalam labu ukur 250 mL dan encerkan dengan aquades sampai tanda batas.
  • Ambil 25,00 mL dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalin (pp).
  • Titrasi dengan larutan NaOH yang telah distandardisasi dengan HCl atau asam oksalat sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
  • Percobaan diulang 3 kali
  • Hitung kadar (%) asam asetat dalam cuka makan dengan persamaan :
artikel 27
Catatan :
BJ cuka = berat / volume
  • PENENTUAN KADAR Na2CO3 DALAM SODA
Tujuan :
Menetukan kadar Na2CO3 dalam soda dengan cara menstandardisasi larutan soda dengan larutan standar HCl.
Prinsip :
Na2CO3 sebagai garam yang berbasa dua (dimana BE = ½ Mr) dapat distandarisasi dengan larutan standar HCl.
Karena pada titrasi ini terdapat dua titik ekivalen (TE) maka untuk TE I digunakan indikator fenolftalin (pp), sedangkan untuk TE II digunakan indikator methyl orange (MO).
gambar 6.2
Gambar 6.2. Kurva titrasi Na2CO3 dengan HCl
Cara Kerja :
  • Larutkan 10,00 gram sampel soda dengan akuades di dalam labu ukur 250 mL.
  • Diambil 25,00 mL larutan sampel tersebut dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator pp untuk TE I.
  • Titrasi dengan larutan standar HCl sampai terjadi perubahan warna.
  • Setelah terjadi perubahan warna tambahkan 2-3 tetes indikator MO sampai terjadi perubahan warna (untuk memperjelas TE II larutan didihkan pada saat mendekati atau sebelum TE II dicapai, dan setelah dididihkan, larutan didinginkan kembali kemudian titrasi dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna).
  • Percobaan diulang 3 kali
  • Hitung kadar Na2CO3 (%) dalam soda dengan persamaan berikut :
artikel 28
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support